Apakah anda seorang penggemar cerira-cerita
detektif? Tidak asing lagi dengan nama Sherlock holmes, poirot, atau
conan edogawa? Mungkin anda juga tidak akan asing lagi dengan “ racun
sianida”. Di dalam cerita-cerita detektif racun sianida sering digunakan
sebagai alat pembunuhan yang dikenal bisa membunuh sesorang dalam
sekejap walau dengan dosis yang kecil. Tidakkah anda penasaran mengapa
hal tersebut bisa terjadi?
Pada percobaan oksi and reduced Hb saya menemukan jawabannya. Untuk melakukan percobaan ini kita
memerlukan 2 tabung reaksi, 2 ml darah segar, 6 ml air dan 1 ml K3Fe(CN)6 atau bisa juga disebut sebagai racun sianida.
Pertama-tamamasukkan 6 ml air ke tabung reaksi yang
berisi 2 ml darahsegar. Tujuannya adalah untuk mengeluarkan hemoglobin
yang berada di dalam eritrosit (sel darah merah). Ketika air dimasukkan
maka eritrosit akan mengalami hemolisis (pecah ). Selanjutnya campuran
darah tadi di bagi dua. Satu untuk kontorl (pembanding) dan
satu lagi untuk percobaan. Pada tabung percobaan dimasukkan K3Fe(CN)6 1
ml. Apa yang terjadi? Dalam waktu sekejap cairan yang berwarna merah
segar berubah menjadi coklat dan terbentuk endapan.
Ketika sianida dimasukkan ke dalam darah ia memblok
rantai pernapasan di dalam sel sehingga sel tidak bisa bernafas dan
hemoglonin pun tidak bisa mengikat oksigen (endapan yang terjadi adalah
hemoglobin yang gagal berikatan dengan oksigen). Hemoglobin
memiliki fungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh sel tubuh untuk
digunakan sebagai bahan bakar penghasil energy. Bisa dikatakan
hemoglobin adalah truk yang membawa makanan untuk korban bencana alam.
Jika truknya tidak memikili bak maka makanan tidak bisa diangkut dan
korban bencana alam akan meninggal karena kelaparan. Begitu juga yang
terjadi pada sel yang membutuhkan oksihgen . Nah, jika racun sianida
tersebut mencapai otak karena terbawa oleh sirkulasi darah maka akan
terjadilah koma dan tap! Meninggal.
Mungkin anda juga pernah mendengar pembunuhan di
ruang tertutup yangdisebabkan oleh keracunan gas CO. prinsipnya hampir
sama dengan keracunan sianida. Hb (hemoglobin) paling suka berikatan
dengan CO dan ikatannya 200 kali lebih kuat dibandingkan dengan O2
(oksigen) yang menyebabkan tubuh menjadi kekurangan oksigen. Namun, CO
menyerang tubuh secara perlahan-lahan mulai dari sesak, pingsan dan jika
memang tidak mendapatkan asupan oksigen lagi.. meninggal. Sedikit
berbeda dengan sianida yang langsung memutus rantai pernapsan di dalam
sel. Efeknya akan terlihat begitu cepat. Oleh karena itu sebisa mungkin
hindarilah berdiri di tepi jalan dalam waktu yang lama karena salah satu
sumber CO adalah asap kendaraan.
sumber: http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/10/03/racun-sianida-492591.html
Racun Sianida