Mata Angin merupakan pedoman umum yang digunakan untuk menentukan arah. Biasanya terdapat di navigasi, kompas dan peta.
Berdasarkan pada pusat mata angin, maka kita akan melihat 8 arah yaitu dengan urutan sebagai berikut
(mengikuti arah jarum jam):
- Utara (0°)
- Timur laut (45°): Terletak di antara utara dan timur
- Timur (90°)
- Tenggara (135°): Terletak di antara timur dan selatan
- Selatan (180°)
- Barat daya (225°): Terletak di antara selatan dan barat
- Barat (270°)
- Barat laut (315°): Terletak di antara barat dan utara
Utara,
timur, selatan dan barat merupakan empat mata angin utama. Utara dan
selatan menggambarkan kutub Bumi, manakala timur dan barat menentukan
arah putaran Bumi.
7 tips cara menentukan arah tanpa menggunakan kompas. Inilah cara mudah menentukan arah tanpa menggunakan kompas:
1. Jarum/Silet di permukaan air
1. Jarum/Silet di permukaan air
Ada
cara yang paling umum digunakan seseorang untuk menentukan arah, yaitu
membuat kompas sederhana. Caranya mudah, hanya bermodalkan jarum atau
silet yang digosok ke permukaan kering, dan ditusukkan ke gabus.
Gabungan silet dan gabus kemudian diletakkan di atas permukaan air,
sehingga terlihat mengapung. Ujung silet atau jarum pada kompas
sederhana ini selalu menunjuk ke arah utara atau selatan.
2. Melihat kuburan Islam dan Kristen
2. Melihat kuburan Islam dan Kristen
Jika
berada di suatu pedesaan yang asing dan tersesat di sana. Anda bisa
menentukan arah dengan melihat kuburan. Kuburan Islam dan Kristen selalu
menunjukkan arah utara-selatan. Bagian nisan atau kepala yang selalu
menghadap ke barat. Jadikanlah ini sebagai patokan dasar. Eits, tapi
ingat, ini hanya berlaku di wilayah Indonesia saja.
3. Masjid/Musholla
3. Masjid/Musholla
Jika
tidak menemukan kuburan, Anda bisa mencari tempat ibadah, seperti
masjid. Anda bisa memanfaatkan arah kiblat atau arah sholat umat muslim.
Di Indonesia, masjid selalu menghadap ke arah barat, karena ka'bah yang
dijadikan kiblat umat muslim berada di barat Indonesia. Manfaatkan ini
sebagai patokan dasar menentukan arah selanjutnya.
4. Melihat jam dan posisi matahari
4. Melihat jam dan posisi matahari
Saat
tersesat di suatu tempat tertutup seperti hutan, ada kalanya Anda sulit
menentukan arah tanpa adanya kompas. Tapi jangan terburu panik, cobalah
tenang dan lihat jam saat itu, kemudian lihat ke arah matahari.
Penulisan 12 jam yang membulat mengikuti arah pergerakan matahari yang
terbit dari timur dan tenggelam di barat. Jadi, setelah melihat jam,
segera menghadap ke matahari. Jadikan posisi matahari yang terbit di
barat sebagai patokan dasar. Anda pun bisa menentukan arah selanjutnya
dengan menggunakan jam tangan.
5. Bayangan benda
5. Bayangan benda
Jika
tersesat pada siang hari, lihatlah ke arah bayangan benda. Sama seperti
menentukan arah dengan jam, letakkan benda tegak di permukaan tanah.
Pada siang menuju sore, bayangan benda umumnya condong ke barat.
Sebaliknya, jika tersesat pagi menjelang siang, bayangan benda umumnya
condong ke arah timur.
6. Memanfaatkan pohon
6. Memanfaatkan pohon
Nah,
untuk Anda yang tersesat di kawasan penuh pepohonan, cobalah cari pohon
yang berbatang besar. Perhatikan setiap sisi batang pohon ini. Sisi
pohon berbatang besar yang terkena sinar matahari dan tidak berlumut
menunjukkan arah barat/timur. Jika tersesat pada malam hari, coba raba
sisi pohon berbatang besar ini, dan rasakan suhunya. Cari sisi pohon
yang terasa paling hangat. Sisi ini menunjukkan arah barat.
7. Kelompok bintang Orion menunjukkan arah barat
7. Kelompok bintang Orion menunjukkan arah barat
Hal
yang paling menakutkan adalah tersesat di daerah asing pada malam hari.
Saat itu penerangan sangat minim, ditambah tidak adanya kompas, bisa
membuat siapa saja panik. Tapi coba manfaatkan keindahan alam lewat
taburan bintang di langit. Carilah rasi bintang orion. Rasi bintang ini
merupakan perpaduan 3 bintang terang. Jika dipadukan, ketiganya
membentuk mirip ekor kalajengking dan selalu menunjuk ke arah barat.
sumber: http://silent-detective.blogspot.com/2013/01/mata-angin.html
Mata Angin