Beberapa keahlian yang dibutuhkan oleh detektif :
- Kemampuan daya ingat, meskipun dengan pandangan sekilas. Ini antara lain berguna ketika kita menemui kasus tabrak lari, dan nomor polisi kendaraan menjadi fakta penting. Selain itu juga disertai kemampuan memanggil kembali ingatan yang lama.
- Kejelian dan cermat terhadap hal-hal detil. Sherlock Holmes adalah ‘pakar’ dalam detil dan kecermatan—dengan catatan, jika Holmes itu sosok yang nyata. Dalam setiap memecahkan masalah, Sherlock Holmes selalu melakukan observasi—pengamatan langsung di lapangan.
- Kemampuan meng-interogasi. Semakin tinggi kemampuan interogasi yang dimiliki seseorang, ia akan mudah mengorek fakta, ‘fakta’ palsu, atau keterangan dari seseorang—tanpa orang itu menyadarinya. Kemampuan ini juga beriringan dengan keahlian menggunakan teknik pembuktian terbalik dalam menginterogasi seseorang. “Pandai-pandailah memancing pertanyaan dengan fakta yang salah, maka ia akan memberikan fakta sebenarnya”. Memang tidak selalu berhasil, tetapi bisa dicoba.
- Kemampuan bernegosiasi. Ini masih berkaitan dengan kemampuan meng-interogasi. Kemampuan bernegosiasi sangat penting, dalam praktik-praktik di lapangan, dimana dibutuhkan keberanian menembus kebekuan seseorang, menghadapi orang keras kepala, dan sebagainya.
- Pengetahuan terhadap hukum perundang-undangan yang berlaku.
- Kemampuan menganalisa. Ini penting untuk menguji kebenaran fakta—baik fakta benda atau fakta lisan. Detektif yang baik tidak pernah berangkat dari titik motif; selalu harus dari fakta-fakta. Sherlock Holmes mengajari kita bagaimana metode ilmiah (scientific method, metode eliminasi atau eksklusi, mempersempit pencarian, dan mempermudah memecahkan masalah). Memang membingungkan, apakah Holmes itu ‘ilmuwan yang nyasar jadi detektif’, ataukah ‘detektif dengan sambilan ilmuwan’? Dalam suatu kisahnya, Holmes menulis artikel tentang tanaman atau obat- obatan di sebuah jurnal. Dengan pikiran yang sangat logis, Holmes bisa disebut seorang matematikawan. Dengan percobaan-percobaannya di laboratorium, Holmes juga bisa disebut fisikawan atau kimiawan. Ada beberapa penemuannya yang dipakai oleh kepolisian Scotland Yard.
- Metode eliminasi atau eksklusi, maksudnya dengan menyingkirkan hal-hal yang sudah pasti mustahil—setelah diuji dengan fakta dan observasi. Untuk meningkatkan kemampuan analisa, ada banyak hal yang harus dipelajari—tidak hanya metode deduksi, induksi, atau kombinasi keduanya. Ada pula metode analisa dengan Analisa Cartesian dan sebagainya. Hal-hal tersebut bisa dipelajari dari internet atau buku-buku yang ada.
Kemampuan penting lainnya,
diantaranya teknik penyamaran, teknik mengikuti/membuntuti seseorang,
teknik melacak/tracking, maupun pengetahuan forensik sederhana dalam
kasus kriminal. Contoh pengetahuan forensik sederhana; seseorang yang
ditemukan meninggal dengan leher membiru, dipastikan meninggal kehabisan
nafas. Kemudian Teknik Cryptograph dan code breaker, contoh code
breaker sederhana : Caesar Chiper atau sandi Caesar dalam kriptografi
sandi Caesar adalah satu teknik enkripsi paling sederhana dan paling
terkenal, sandi ini termasuk sandi substitusi dimana pada huruf teks
terang (plain text) digantikan oleh huruf lain yang memiliki selisih
posisi tertentu dalam alfabet. Misalnya, jika menggunakan geseran 3, W akan menjadi Z, I menjadi L, dan K menjadi N sehingga teks terang “wiki” akan menjadi “ZLNL” pada teks tersandi. Nama Caesar
diambil dari Julius Caesar, jenderal, konsul, dan diktator Romawi yang
menggunakan sandi ini untuk berkomunikasi dengan para panglimanya.
Langkah enkripsi oleh sandi
Caesar sering dijadikan bagian dari penyandian yang lebih rumit,
seperti sandi Vigenère, dan masih memiliki aplikasi modern pada sistem
ROT13. Pada saat ini, seperti halnya sandi substitusi alfabet tunggal
lainnya, sandi Caesar dapat dengan mudah dipecahkan dan praktis tidak
memberikan kerahasiaan bagi pemakainya.
Cara kerja sandi ini dapat
diilustrasikan dengan membariskan dua set alfabet; alfabet sandi disusun
dengan cara menggeser alfabet biasa ke kanan atau ke kiri dengan angka
tertentu (angka ini disebut kunci.) Misalnya sandi Caesar dengan kunci 3, adalah sebagai berikut:
Alfabet Biasa: ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Alfabet Sandi: DEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZABC
Untuk menyandikan sebuah pesan,
cukup mencari setiap huruf yang hendak disandikan di alfabet biasa,
lalu tuliskan huruf yang sesuai pada alfabet sandi. Untuk memecahkan
sandi tersebut gunakan cara sebaliknya. Contoh penyandian sebuah pesan
adalah sebagai berikut.
teks terang: kirim pasukan ke sayap kiri
teks tersandi: NLULP SDVXNDQ NH VDBDS NLUL
Ada juga Anagram , Anagram
adalah salah satu jenis permainan kata , di mana huruf-huruf di kata
awal biasa diacak untuk membentuk kata lain atau sebuah kalimat. Tapi
bisa juga dijadikan sebuah kode rahasia dengan cara mengacak kata-kata
yang ada tanpa menambah dan mengurangi nya.
Contoh : TOM MARVOLO RIDDLE bisa berubah menjadi IM LORD VOLDEMORT (dalam film harry potter)
Masih
banyak lagi contoh kode-kode yang lainnya, kita pun bisa membuat kode
sendiri dengan cara kita, tinggal pandai-pandai kita saja dalam
memahami sandi dan kode, sehingga bisa tercipta sebuah kode baru dengan
metode pemecahan yang lebih rumit, lebih sulit dan lebih menarik.
Seperti contoh kasus di bawah ini
Teori deduktif ala Sherlock Holmes
Pemakaian teori yang dilakukan Sherlock Holmes di setiap kisahnya sangat baik diterapkan di dunia nyata.
Penalaran
induktif adalah penalaran yang mengambil contoh-contoh khusus yang
khas untuk kemudian diambil kesimpulan yang lebih umum. Penalaran ini
memudahkan untuk memetakan suatu masalah sehingga dapat dipakai dalam
masalah lain yang serupa. Catatan cara penalaran induktif ini bekerja
adalah, meski premis-premis yang diangkat benar dan cara penarikan
kesimpulannya sah, kesimpulannya belum tentu benar. Tapi kesimpulan
tersebut mempunyai peluang untuk benar.
Contoh penalaran induktif adalah :
Domba punya mata. Kerbau punya mata. Rusa punya mata.
Kesimpulan: setiap hewan punya mata.
Penalaran
induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat
ketelitian premis yang diangkat. Untuk itu penalaran induktif erat
dengan pengumpulan data dan statistik.
Sedangkan penalaran deduktif adalah menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum.
Jika
premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat
dipastikan hasil kesimpulannya benar. Jika penalaran induktif erat
kaitannya dengan statistika, maka penalaran deduktif erat dengan
matematika khususnya matematika logika dan teori himpunan dan bilangan.
Contoh penalaran deduktif adalah :
Semua hewan punya mata. Ayam termasuk hewan.
Kesimpulan: Ayam punya mata.
Untuk penerapan yang dilakukan Sir Arthur Conan Doyle pada Sherlock Holmes seperti pada ilustrasi berikut:
Sherlock
Holmes bertemu dengan kliennya yang memintanya untuk menyelidiki
sebuah kasus. Holmes dapat mengatakan siapa orang yang ada dihadapannya
hanya dengan melihat penampilan fisiknya saja. Holmes dapat mengetahui
profesi dan masa lalu kliennya dengan melihat guratan-guratan di
tangan kliennya, sepatu yang dikenakannya, atau dari abu rokok, dsb.
Untuk
dapat melakukan teknik ini, dibutuhkan pengetahuan yang sangat luas,
informasi yang up-to-date, karena setiap orang memiliki ciri-ciri dan
latar belakang yang berbeda. Maka dari itu sebaiknya perbanyak pula
membaca berita atau informasi terbaru melalui media berita internet,
koran, dsb.
Social Engineering ala Kevin Mitnick
Teknik ini
dipopulerkan oleh Kevin David Mitnick, seorang hacker legendaris yang
sangat paham betul dengan sistem keamanan komputer dan jaringan yang
dulu menjadi buronan FBI.
Kevin juga pernah merilis 2 buku tentang hacking yang melambungkan teknik Social Engineering ini.
Social
Engineering (Rekayasa Sosial) adalah pemerolehan informasi atau
maklumat rahasia/sensitif dengan cara menipu pemilik informasi tersebut.
Social engineering mengkonsentrasikan diri pada rantai terlemah sistem
jaringan komputer, yaitu manusia.
- Social Engineering dengan melakukan hubungan telepon
Yang
paling sering terjadi adalah metode ini. Dengan melakukan sedikit trik
seorang attacker yang berpengalaman akan mampu membuat pegawai yang
menerima telepon mengucapkan username maupun passwordnya atau informasi
lainnya yang dibutuhkan attacker.
Biasanya
pegawai yang bertugas di line depan seperti bagian informasi atau
customer service yang akan dihubungi karena selain mereka memang
dilatih untuk selalu bersikap ramah dan memberikan informasi kepada
penelpon. Mereka akan selalu berusaha memberikan informasi yang diminta
penelpon secepat mungkin agar bisa segera menerima penelpon berikutnya
tanpa sempat memikirkan sesuatu yang dapat dilakukan oleh penelpon
dengan informasi yang telah diberikannya. Dari mereka biasanya attacker
mendapatkan informasi yang diinginkannya dengan mudah.
Bisa
juga dengan langsung menelpon ke admin. Misalnya setelah seorang
attacker mempelajari suatu perusahaan yang menjadi sasarannya, dia akan
menelpon ke admin dengan mengaku sebagai pegawai yang ada di
perusahaan tersebut. Karena dia telah mempelajari, bisa saja dia
mengaku sebagai pegawai A yang menempati ruang kantor sebelah B di
urutan meja ke X. Setelah merasa admin bisa diperdaya, dia akan
mengatakan ,”Buku catatan kecil saya yang berisikan catatan password
tertinggal di meja sehingga saya tidak bisa menyelesaikan pekerjaan
saya dari rumah. Bisakah anda mengambilkan untuk saya ?” Seorang admin
tentunya terlalu sibuk untuk dapat mengambilkan buku catatan seseorang,
dan karena dia telah merasa yakin penelpon adalah pekerja di situ, dia
cukup membuka database dan memberitahukan password ke penelpon..
- Dumpster Diving
Dumpster
diving atau juga disebut trashing adalah metode populer lainnya, yaitu
attacker mengumpulkan informasi dengan memeriksa sampah perusahaan
sasaran.. Buku telepon akan memberikan petunjuk nama dan nomor
orang-orang yang bisa dihubungi, kalender menunjukkan pekerja mana saja
yang akan bertugas keluar kota pada saat tertentu, catatan kerja
harian bisa dipelajari untuk dicari kelemahannya, dsb.
- Koneksi Internet
Ketika
seorang pekerja sedang melakukan koneksi Internet, tiba-tiba sebuah
pop-up window keluar dan mengatakan bahwa koneksinya terputus dan untuk
itu dia harus kembali menuliskan username dan passwordnya. Tanpa curiga
pekerja tadi akan melakukannya dan semudah itu attacker mendapatkan
informasi.
Sebuah
kesalahan yang sering dilakukan adalah orang cenderung untuk
menggunakan password yang sama untuk berbagai layanan yang dimilikinya,
misalnya untuk e-mail, messenger, ATM, dsb. Pengiriman e-mail juga
sering dilakukan karena e-mail bisa membawa berbagai virus dan trojan.
Pada
intinya dengan bekal pengetahuan dan pemahaman tentang keamanan
jaringan yang kurang, manusia sebagai user bisa melakukan berbagai
tindakan yang membahayakan keamanan jaringan dan secara tidak langsung
membantu attacker untuk menyusup ke dalamnya.
- Pendekatan Psikologi
Selain
cara-cara di atas, seorang attacker bisa menggunakan langkah-langkah
psikologis untuk mendapatkan informasi, yaitu dengan mengadakan sebuah
ikatan emosional dalam tujuan mendapatkan kepercayaan. Lambat tapi
pasti, begitu memperoleh kepercayaan setiap rahasia pun akan berada di
tangannya.
Point-point penting dalam kasus pembunuhan- Mencari senjata yang digunakan pelaku.
- Mengecek alibi tiap-tiap orang yang berkaitan, >>> si pelaku memakai panggung belakang supaya tak ada kesempatan dirinya dinyatakan sebagai pembunuh, biasanya orang yang alibinya paling lemah, atau tak punya alibilah pelakunya, tapi hati-hati terhadap skenario pelaku yang kadang justru menjebak orang lain.
- Memeriksa tempat kejadian, periksa dengan seksama seluruh TKP, meskipun terhadap hal yang dianggap orang tak penting, dan jangan lupa memeriksa tempat sampah yang berada pada jangkauan TKP
- Melacak ciri-ciri pelaku, hati-hati terhadap penyamaran identitas pelaku, contoh : mungkin saja pelaku membuat dirinya seolah-olah laki-laki padahal dia perempuan (menggaraukan suara di telpon misalnya).
aumber: http://catatan-ap.blogspot.com/2011/08/teknik-dan-metode-analisa-detektif.html
Nice post ..
BalasHapusJadi pengen kayak detektif aja nih sob. Kunjungan balik ditunggu sob.